5 SIMPLE STATEMENTS ABOUT BUAH NIPAH EXPLAINED

5 Simple Statements About buah nipah Explained

5 Simple Statements About buah nipah Explained

Blog Article

Namun, sebagai orang percaya, kita percaya bahwa Allah selalu menyediakan jalan keluar dalam setiap masalah yang kita hadapi.

Al-Ishlah │ Dalam kaidah Islam, cucu yang dikategorikan ahli waris adalah cucu dari anak laki-laki, baik itu si cucu berjenis kelamin laki-laki atau pun perempuan. Adapun cucu dari anak perempuan, mereka bukanlah terhitung ahli waris yang beroleh bagian, tetapi kedudukannya sebagai ulul arhaam (kerabat yang tidak mewarisi), mereka hanya bisa mendapatkan bagian jika tidak ada satu pun ahli waris. Maka jika di bawah ini disebut cucu, berarti maksudnya cucu dari anak laki-laki.

Refleksi: Ayat ini adalah perintah ilahi untuk tidak takut dan read more berani, karena kehadiran Tuhan yang konstan adalah jaminan utama kita dalam menghadapi segala kesulitan.

فَزَيْـنَبٌ وَبَعْـدَهَـا رُقَـيَّهْ * وَأُمُّ كُـلْـثُـومٍ زَكَـتْ رَضِيَّهْ

Tentang mereka yg dimaksud  dalam hal ini kelihatan dari beberapa ciri yang disebutkan : pemecah belah, dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan duniawi,  dan hidup tanpa roh kudus (ayat 19).  ada beberapa pesan rohani bagi kita :

Atas perlawanannya terhadap ketidakadilan dan pengorbanannya untuk mempertahankan nilai-nilai kebenaran. Beliau dianggap sebagai teladan bagi para pemimpin yang berjuang untuk kebenaran dan keadilan.

Yang menjadi dasar kebenaran bagi kita  untuk membangun diri dalam iman adalah Tuhan Yesus Kristus dan tidak ada dasar lain yang dapat diletakkan selain dasar yang telah diletakkan  

Meskipun kita mengalami berbagai macam masalah dan rintangan, kita harus selalu bersyukur atas segala hal yang telah diberikan oleh Allah kepada kita.

Mengetahui kebenaran ini dapat membantu kita untuk tetap bersabar dan bertekun bahkan di saat-saat yang paling sulit sekalipun.

قَالَ: مَنْ خَلَقَ الْأَرْضَ؟ قَالَ اللهُ. قَالَ: مَنْ خَلَقَ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسلم: سُبْحَانَ اللهِ، وَأَمْسَكَ بِجَبْهَتِهِ، وَطَأْطَأَ رَأْسَهُ، وَقَامَ الرَّجُلُ فَذَهَبَ، فَرَفَعَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأْسَهُ، فَقَالَ عَلَيَّ بِالرَّجُلِ: فَطَلَبْنَاهُ فَكَأَنْ لَمْ يَكُنْ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا إِبْلِيسُ جَاءَ يُشَكِّكُكُمْ فِي دينكم

“Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya:"Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki."” – Yosua 1: 10-eleven

Tidak ada yang baik bagi manusia kecuali dia dapat makan dan minum serta membuat jiwanya melihat hal yang baik dalam jerih lelahnya. Berikut ini gambar ayat Pengkhotbah 2:24 untuk anda,

Terkadang menemukan iman selama masa-masa sulit bisa menjadi tantangan, tetapi penting untuk tidak menyerah. Sebaliknya, andalkanlah kekuatan Tuhan dengan membaca Alkitab setiap hari dan melakukan meditasi yang penuh doa; hal ini akan membantu mendekatkan diri Anda kepada-Nya dan memberikan ketenangan pikiran.

Refleksi: Pepatah ini menyerukan ketergantungan penuh kepada Tuhan, yang menjanjikan bimbingan dan arahan. Peribahasa ini mengajarkan kita untuk mencari kehendak Tuhan dalam segala hal, meyakinkan kita bahwa Dia akan menuntun kita melalui kerumitan hidup.

Report this page